Jumat, 25 November 2022

Pemerintah Tanggung Seluruh Biaya, Gubernur Jabar Melarang Rumah Sakit dan Ambulan Nagih

Pemerintah Tanggung Seluruh Biaya, Gubernur Jabar Melarang Rumah Sakit dan Ambulan Nagih




BANDUNG, infonewsnusantara.net

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melarang rumah sakit (RS) dan sopir ambulans menagih biaya pengobatan dan perawatan, serta pengantaran pasien kepada korban gempa Cianjur. Pemerintah dipastikan menanggung seluruh biaya perawatan korban gempa.

Penegasan tersebut disampaikan Ridwan Kamil menyusul beredar kabar ada keluarga korban gempa Cianjur menanggung biaya ambulans jutaan rupiah.

"Semua tagihan digratiskan. Tagihan ke Pemprov Jabar. Ada terjadi ekses yang ditagih Rp5 juta, Rp4 juta, Rp6 juta. Korban udah susah, hartanya terpendam di rumah yang roboh," kata Gubernur Jabar, Rabu (23/11/2022).

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu, persoalan penagihan biaya ambulans tersebut kini sudah diselesaikan. Dia juga memastikan, semua asosiasi rumah sakit sudah dikoordinasikan mengenai biaya penanganan korban bencana ini.

"Sekarang sudah clear karena semua asosiasi rumah sakit sudah dirapatkan. Ada Pak Menkes sebagai saksi, tidak boleh menangih ke korban, mau ambulans, mau apa, tagihnya ke pemerintah," ujar Kang Emil.

Kang Emil menuturkan, Pemprov Jabar telah menggelontorkan dana Rp2 miliar untuk membeli berbagai kebutuhan di pengungsian. Selain itu, kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Jabar diinstruksikan untuk menjadi bapak atau ibu asuh setiap kecamatan terdampak. Setiap kecamatan akan didampingi dua OPD Pemprov Jabar.

"Dipimpin para kepala dinas untuk bertanggung jawab mengurus semua urusan kebutuhan warga di kecamatan tersampak yang jumlahnya 12 kecamatan. Pak Sekda sudah atur, itu cara kongkret kita," tutur Gubernur Jabar.

Kang Emil mengatakan, telah menyisir wilayah terdampak gempa. "Kemarin saya pribadi naik motor ke tenda-tenda. Tenda pengungsian terbagi dua, ada yang inisiatif warga, ada yang di pusat-pusat pengungsian skala besar. Tapi tidak semua warga ingin ke skala besar, jadi ada dinamika itu," ucap Kang Emil.

Masih ada korban yang dinyatakan hilang sehingga jumlah korban jiwa berpotensi masih terus bertambah. Banyak kisah terjadi di wilayah terdampak gempa, mulai dari anak 6 tahun yang ditemukan selamat setelah terjebak reruntuhan selama tiga hari hingga ibu hamil yang melahirkan di pengungsian.

"Kemudian, gempa menurut BMKG masih akan berlangsung sampai besok. Mudah-mudahan betul sehingga Jumat bisa disampaikan bahwa menurut BMKG potensi gempa akan hilang. Sehingga warga bisa tenang untuk kembali membersihkan atau mengatur hidup kembali di rumah masing-masing," ujarnya(Ki)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 Infonews Nusantara | All Right Reserved