Senin, 10 Oktober 2022

Polda Jabar Perintahkan Seluruh Kapolres antisipasi Bencana alam

Polda Jabar Perintahkan Seluruh Kapolres antisipasi Bencana alam



BANDUNG, infonewsnusantata.net

Polda Jabar memerintahkan seluruh Kapolres di wilayah masing-masing, agar menyiapkan personel serta peralatannya untuk mengantisipasi bencana alam.

"Bapak Kapolda sudah mengatensi kepada seluruh satuan wilayah, dalam hal ini para Kapolres untuk mengantisipasi adanya perubahan cuaca yang cukup rawan terkait dengan bencana," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, di Jalan Peta, Kota Bandung, Senin (10/10/2022). 

Selain itu, kata Ibrahim, para Kapolres juga diminta agar selalu berkoordinasi dengan stakeholder lain di wilayah masing-masing. 

"Terkait dengan itu (antisipasi bencana) disuruh persiapkan untuk antisipasi personel, peralatan dan juga berkoordinasi dengan stakeholder lain yang terkait," katanya.

Menurutnya, semua wilayah di Jabar memiliki tingkat kerawanan masing-masing terhadap bencana alam. Sehingga, semua personel di wilayah diharapkan dapat melakukan antisipasinya. 

"Masing-masing punya pemetaan ya, tapi Pak Kapolda mengatensi secara umum kepada seluruh Kapolres," ucapnya. 

Sebelumnya, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada periode 9-15 Oktober 2022 di Jawa Barat. 

Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Indra Gustari, menyatakan untuk periode 8-10 Oktober 2022, berdasarkan Prakiraan Berbasis Dampak, wilayah Jawa Barat khususnya bagian barat, tengah, dan selatan masih berpotensi terdampak hujan lebat dengan kategori Siaga.

BMKG pun merilis potensi gelombang tinggi pada 8-14 Oktober 2022, yakni di sebagian perairan wilayah Indonesia termasuk di samudera Hindia selatan Jawa, juga mencakup perairan selatan Jawa Barat, yang mencapai  2,5-4,0 meter.

Dalam menghadapi potensi peningkatan curah hujan ini, BMKG merekomendasikan pemerintah daerah wilayah terdampak dapat segera melakukan antisipasi dan mitigasi di area yang rentan terjadi bencana seperti banjir, banjir bandang, genangan tinggi, longsor, dan lain sebagainya.

BMKG juga merekomendasikan penataan kondisi lingkungan seperti merapihkan pohon yang tinggi dan dapat membahayakan jika terjadi hujan lebat disertai angin kencang.

"Melakukan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi)," ujar Indra.

 
BMKG meminta untuk lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi. (mat)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 Infonews Nusantara | All Right Reserved